Sabu-sabu 1 Kilogram Sempat Transit di Jakarta dan Bali, Kok Bisa Lolos?

Sabu-sabu 1 Kilogram Sempat Transit di Jakarta dan Bali, Kok Bisa Lolos?
Dirresnarkoba Polda NTB Kombes Pol Helmi Kwarta Kusuma Putra Rauf (kedua kanan) mendampingi anggotanya dalam giat penggerebekkan transaksi narkoba di salah satu hotel wilayah Batu Layar, Lombok Barat, NTB, Jumat (28/5/202). (ANTARA/HO-Polda NTB

"Kemudian dari Bali, dia datang ke Lombok melalui jalur darat, menyeberang menggunakan kapal dan turun di Pelabuhan Lembar," ujarnya.

Setibanya di Lombok, EDL membawa paket pesanan itu menginap di hotel yang menjadi lokasi penangkapan.

"Dari dua orang penerima, kami dapatkan keterangan kalau barang ini akan dikirim ke Sumbawa," kata Helmi.

Dalam keterangan lainnya, transaksi narkoba antarprovinsi ini sudah pernah berhasil dijalankan oleh mereka. Pengakuan EDL, dia sudah tiga kali bertransaksi dengan YZ dan IZ.

"Jadi ini yang keempat kali mereka melakukan transaksi dalam jumlah besar," ujarnya.

YZ dan IZ mengaku hanya sebagai orang suruhan. Ada upah yang dijanjikan setiap kali mengambil barang pesanan.

"Sekali pengiriman mereka terima upah Rp5 juta per ons," ujar dia.

Terkait dengan keterangan yang didapatkan dari kedua pria asal Sumbawa tersebut, kini Helmi menegaskan bahwa pihaknya sedang memburu peran pesuruh.

Paket pesanan sabu-sabu sebanyak satu kilogram dibawa langsung dari Aceh menggunakan jalur udara, pesawat sempat transit di Jakarta dan Bali.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News