Tahun Depan Banyuasin Bakal Rekrut Ribuan Honorer PPL

Tahun Depan Banyuasin Bakal Rekrut Ribuan Honorer PPL
Gubernur Herman Deru dan Bupati Banyuasin H Askolani bekerja sama dengan BPPSDMP Kementan. Foto: dok Kementan

“Penyuluh pertanian adalah motor, penggerak pertanian. Oleh karena itu, penyuluh harus berada di lapangan mendampingi petani, memberikan masukan dan solusi ke petani agar bisa mendapat produksi yang tinggi dengan losses sedikit. Untuk itu kita butuh banyak penyuluh berkualitas agar pertanian semakin maksimal,” katanya.

Salah satu daerah yang pertaniannya maksimal adalah Banyuasin. Lewat program SERASI, Banyuasin bahkan mampu mengoptimalkan lahan rawa menjadi lahan persawahan padi yang produktif. Banyuasin memiliki luas panen padi 208,598 hektare, sehingga produksi padi sebesar 905.846 ton GKG dan produksi beras sebesar 519.684 ton.

Menurut Bupati Banyuasin Askolani, potensi pertanian di daerah yang dipimpinnya Banyuasin masih bisa ditingkatkan lagi.

“Areal rawa di Banyuasin masih banyak yang belum digarap maksimal. Dan ini bisa menjadi lahan sawah baru dan areal sawah lebak masih bisa dioptimalkan lagi seperti di Rantau Bayur, Rambutan dan Kecamatan lainnya. Begitu juga dengan panen masih bisa ditingkatkan menjadi tiga kali setahun, dimana saat ini baru sebagian yang tiga kali panen, namun sebagian besar sudah dua kali panen terutama di kawasan Jalur,” tutur Askolani.

Dijelaskannya, persoalan yang dihadapi adalah saluran primer dan sekunder banyak yang dangkal sehingga mengganggu pengairan areal persawahan. Pemkab Banyuasin sendiri tidak bisa menormalisasi karena ini menjadi kewenangan Kementerian PUPR, begitu juga alat Exavator yang jumlahnya cukup banyak tidak bisa digunakan oleh Pemkab Banyuasin karena terkendala regulasi.

Masalah lainnya adalah pupuk yang sering terlambat datang. Padahal pupuk sangat penting sekali. Disamping itu, yang sangat penting juga Banyuasin kekurangan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dimana saat ini jumlahnya sekitar 100 orang PPL, dan ini perlu ditambah untuk mengedukasi para petani dalam meningkatkan produksi pertanian di Kabupaten Banyuasin.

"Kalau persoalan ini bisa diatasi pak Gubernur, kami berkenyakinan Kabupaten Banyuasin bisa memproduksi beras lebih banyak lagi, bahkan bisa di nomor urut 1 atau 2 Nasional. Karena lahan kita masih luas, dan waktu panen bisa sampai tiga kali”, katanya optimis.

Gubernur Herman Deru menyatakan rasa bangga dengan Kabupaten Banyuasin yang menjadi daerah penghasil beras terbesar no 4 secara nasional.

Gubernur Sumsel siap memfasilitasi dan membiayai penerimaan honorer PPL di tahun anggaran 2021.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News