Trik Ustaz Gondrong Menggandakan Uang, Jangan Ditiru

Trik Ustaz Gondrong Menggandakan Uang, Jangan Ditiru
Petugas Kepolisian Resor Metro Bekasi menunjukkan barang bukti yang digunakan pelaku pengganda uang dalam menjalankan aksinya saat gelar perkara kasus penggandaan uang di Mapolres Metro Bekasi, Selasa (23/3). Foto: Pradita Kurniawan Syah/Antara

Tersangka yang tinggal di Gang Veteran RT 01 RW 03 Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan itu juga dijerat pasal tindak pidana pers*tubuhan terhadap anak di bawah umur.

Herman dijerat Pasal 81 juncto Pasal 76D UU RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan PP Pengganti UU RI Nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU RI Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

"Ancaman hukumannya adalah pidana penjara maksimal 15 tahun," ucapnya.

Hendra mengaku pasal perlindungan anak dikenakan setelah ada laporan dari pihak keluarga korban atas nama Novi Trianti pada Senin (22/3) kemarin.

Korban yang merupakan istri siri pelaku itu dinikahi saat masih berusia 15 tahun.

Saat itu, kata dia, korban langsung disetubuhi layaknya suami isteri hingga korban hamil dan melahirkan anak perempuan yang kini berusia tiga tahun.

"Jadi keluarga dan istri sirinya melakukan laporan karena saat menikahi, pelaku menjanjikan orang tua korban akan membayarkan utang-utangnya serta membelikan tanah dan membangunnya. Tapi sampai saat ini tidak terealisasi," tutur dia.

Dari kasus ini petugas berhasil mengamankan sejumlah barang bukti aksi kejahatan pelaku mulai dari jenglot, kotak hitam, kaca, telepon genggam untuk mengunggah video, uang pecahan Rp100 ribu, serta sejumlah senjata tajam yang ditaruh pelaku di tempat praktiknya.

Polres Metro Bekasi menjerat sang pengganda uang Herman alias Ustaz Gondrong (45) dengan pasal berlapis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News