UGM Siap Menjalankan Kebijakan Kampus Merdeka

UGM Siap Menjalankan Kebijakan Kampus Merdeka
Mendikbud Nadiem Makarim (kanan) di acara pencanangan Program Kampus Merdeka, Jumat (24/1). Foto: Humas Kemendikbud

Seiring dengan perkembangan kebutuhan ekosistem pendidikan yang selaras dengan inovasi-inovasi hasil revolusi industri 4.0 dan pendidikan berbasis luaran (outcome based education) maka dibutuhkan penyesuaian dan penyempurnaan KDK.

Pada pertengahan 2019, Rektorat UGM membentuk tim perumus kurikulum UGM yang terdiri dari unit Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA), Direktorat Pendidikan dan Pengajaran (DPP) dan Kantor Jaminan Mutu (KJM), serta kajian terhadap berbagai kebijakan, kebutuhan ketrampilan dan kompetensi Abad 21, fleksibilitas belajar, sinergi bersama mitra untuk pengembangan kompetensi dan pemanfaatan teknologi digital untuk pembelajaran dan diseminasi.

Menurut dia, fleksibilitas dan otonomi pembukaan prodi secara mandiri akan mendorong sinergi dan kemitraan strategis dari dalam dan luar negeri.

Lembaga-lembaga internasional, perusahaan-perusahaan kelas dunia hingga perguruan tinggi peringkat atas akan semakin menguatkan kelahiran prodi-prodi baru yang menyinergikan kampus, industri dan pemerintah sehingga lulusannya akan makin cepat terserap pasar maupun mandiri dalam kewirausahaan sosial.

"Hambatan tentu selalu ada. Namun dengan kesempatan yang diberikan oleh Kemendikbud harus direspons sebagai sebuah peluang untuk melakukan loncatan besar menuju kemandirian dan keunggulan UGM di kancah nasional dan global," kata Hatma. (antara/jpnn)

 

Rektor UGM Panut Mulyono menyatakan, pihaknya siap menjalankan kebijakan Kampus Merdeka yang dicanangkan Mendikbud Nadiem Makarim.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News