Opini Senin, 28 Juni 2021 – 17:46 WIB
Revolusi Beludru
Revolusi Beludru kali ini terjadi di Euro 2020. Tanpa kekerasan dan kucuran darah.
Revolusi Beludru kali ini terjadi di Euro 2020. Tanpa kekerasan dan kucuran darah.
Mengawali turnamen dengan tragedi, Denmark sekarang punya kesempatan terbuka untuk membuat sejarah baru.
Pandangan Sang Pangeran ini sekarang diuji di EURO 2020. Akankah timnas Italia menjadi tim yang dicintai ataukah ditakuti?
Manuel Neuer pernah mengatakan bahwa sudah saatnya pemain gay mengaku dan para suporter juga harus memakluminya.
Belakangan ini nama Muhammad Qodari menjadi perbincangan di mana-mana, bahkan sempat trending topic di media sosial.
16 Tim punya kesempatan yang sama. Bukan sepak bola namanya kalau tidak ada kejutan.
Di dunia sepak bola, Luka Modric adalah Mozart. Kehadirannya di lapangan selalu memunculkan irama permainan yang indah.
Harapan untuk meraih juara melalui total football sekarang memuncak lagi di Belanda. Terwujudkah?
Gunes sudah kehilangan tuahnya, dan sisa-sisa kebesaran Turki seolah lenyap tersapu panas cuaca Eropa.
Tuhan sudah mati. Tuhan tetap mati. Dan kita telah membunuhnya. Bagaimana kita akan menghibur diri kita, pembunuh semua…
Sundulan kepala John Stones di menit ke-12 membentur tiang gawang Skotlandia. Itu satu-satunya kesempatan bersih Inggris.
Pemain seperti Kante adalah pahlawan yang tenggelam, yang jarang dipuja-puji seperti para pencetak gol.
Seharusnya UEFA menunjukkan respek yang lebih besar kepada kejadian yang menimpa Christian Eriksen.
Perang Eropa sekarang berkobar lagi. Bukan di medan perang, tetapi di stadion sepak bola. Euro 2020.