Jatim Minggu, 26 Agustus 2018 – 13:01 WIB
Krisis Air Bersih, Warga Harus Jalan Jauh ke Bukit
Musim kemarau mengakibatkan kekeringan dan krisis air bersih terutama pada September.
Setiap hari warga desa mendapatkan air dari telaga tapi menjadi sulit saat musim kemarau.
Musim kemarau mengakibatkan kekeringan dan krisis air bersih terutama pada September.
Musim kemarau sudah mulai dirasakan dampaknya di wilayah Kalimantan, termasuk Kaltim, yang diperkirakan berlangsung hingga akhir Oktober.
Penyusutan debit air waduk mini di perbukitan itu sebenarnya sudah diprediksi saat awal kemarau mendera wilayah tersebut
Tambahan dana diproyeksikan bisa menjadi solusi darurat untuk mengatasi bencana kekeringan.
Sawah padi mengalami kekeringan dan gagal tanam sebab karena kesulitan mendapatkan air.
Harga air bersih dari PDAM tidak terbeli dengan anggaran BPBD sehingga tak bisa membantu bencana kekeringan.
Agustus ini merupakan puncak musim kemaru, masyarakat Provinsi Jambi mulai merasakan kekeringan.
Sebanyak 16 kecamatan di wilayah Bondowoso berpotensi mengalami kekeringan berkepanjangan.
Masyarakat di beberapa wilayah Gresik sering mengalami krisis air bersih saat musim kering.
Selain ketersediaan anggaran yang mulai menipis ternyata kebutuhan air bersih di wilayah terdampak kekeringan masih tinggi.
Warga yang dilanda kekeringan dan krisis air bersih meminta pemda bantuan pasokan.
Sudah tiga bulan warga dilanda kekeringan karena tidak hujan dan terpaksa harus membeli air bersih.
Diperkirakan air Waduk Gonggang yang menjadi sumber kehidupan warga hanya bisa bertahan hingga 85 hari ke depan atau…
Kekeringan di Kabupaten Magetan semakin meluas, volume air di Waduk Gonggang hanya cukup untuk kebutuhan 90 hari ke…
Menyesuaikan dengan kemampuan maka BPBD mendistribusikan lima truk tangki air bersih setiap hari ke daera yang mengalami kekeringan.
BPBD menyatakan baru bisa mendistribusikan air besi jika sudah ada permohonan dari daerah yang terdampak kekeringan.
Warga yang terdampak kekeringan dan krisis air bersih harus mencari air ke tengah sawah atau sumber di hutan.
Akibat kekeringan sekali petik kini petani hanya mampu menghasilkan rata-rata 30 sampai 40 kilogram tomat saja.
Polres meminta setiap polsek mendata wilayah terdampak kekeringan sehingga bantuan air bersih bisa segera didistribusikan.
Bencana kekeringan periode ini berpotensi meluas sebab, sumber air di sejumlah wilayah makin berkurang.