Gautrain Berbenah Sambut Final

Gautrain Berbenah Sambut Final
Gautrain di stasiun. Foto: Yuyung Abdi/Jawa Pos.
Ketika Jawa Pos memantau stasiun Gautrain di Sandton Sabtu pagi lalu, para penumpang yang akan naik memang cukup padat. Mereka yang akan membeli tiket, atau yang akan mengisi kartu tiketnya di empat mesin yang disediakan, terlihat antre mengular.

Sejumlah petugas tampak bersiaga di lokasi pemberhentian Gautrain. Mereka ini lah yang sejak insiden macet 13 Juni lalu, ditugaskan pihak pengelola untuk mengawasi arus penumpang yang masuk ke dalam kereta. Pengawasan itu dilakukan agar penumpang tak berebut masuk, dan agar kereta tak mengalami over weight.

"Sebelum insiden itu (13 Juni), jumlah petugas pengamanan yang diterjunkan 400 orang. Kini, jumlahnya ditambah menjadi 600 orang," lanjut Makobelan. Penambahan personel tenaga pengamanan ini, lanjut dia, sekaligus untuk mengantisipasi membludaknya para penumpang menjelang pelaksanaan pertandingan babak perempat final, semi final, maupun final. Terutama para penumpang dari Bandara O.R Tambo.

Sejak diresmikan 8 Juni lalu, trayek Gautrain memang masih terbatas. Proyek yang mulai dibangun sejak awal 2006 dan telah menghabiskan biaya sekitar 3 miliar USD  itu semula juga akan menghubungkan Sandton dengan Pretoria (ibu kota Afrika Selatan). Tapi, hingga saat ini, rute Gautrain hanya mulai dari Sandton-Marlboro-Rhodesfield-B andara O.R Tambo, dan kereta akan balik dengan rute yang sama.

JOHANNESBURG - Menjelang babak perempat final, semi final hingga final, para suporter dan penggemar bola dari berbagai negara yang datang ke Afrika

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News