Gerindra Tolak Kotak Suara Kardus, Maunya Mirip Akuarium

Gerindra Tolak Kotak Suara Kardus, Maunya Mirip Akuarium
Ketua KPU mengetes ketahanan kotak suara. Foto: MIFTAHULHAYAT/JAWA POS

Akhirnya, kata dia, menggunakan karton yang harganya setengah lebih murah dibandingkan mika atau plastik transparan. “Tapi, bagi kami itu otorias KPU sebagai penyelenggara negara, yang penting aman, kuat, terjamin,” jelasnya.

Menurut Riza, KPU kemudian menjelaskan bahwa kotak suara dengan bahan karton kedap air itu kalau diduduki tidak akan roboh, dan kena air tak rusak. Namun, seperti yang diketahui pekan lalu terjadi kerusakan kotak suara tersebut di Badung, Bali. “Tapi, kita tahu di Badung ada 2000 kotak suara rusak. Atas berita itu kami kaget oh bisa hancur juga,” ujarnya.

Riza mengatakan, dalam waktu yang singkat ini KPU harus berani membuat terobosan untuk memperbaiki kualitas kotak suara Pemilu 2019. Riza mengusulkan, dari anggaran yang ada, untuk kotak suara pilpres dibuat dari akrilik mika seperti di banyak negara. Kemudian, kotak suara pemilihan caleg DPD dan DPR menggunakan karton seperti yang dicontohkan KPU dengan satu dinding transparan.

Sedangkan kotak suara DPRD provinsi, kabupaten/kota, menggunakan aluminimum, dengan modifikasi satu dinding dari mika atau plastik transparan. “Itu adalah terobosan, tidak membebani negara, tetap terjamin dan sesuai dengan harapan masyarakat sesuai UU Pemilu,” katanya. (boy/jpnn)


Partai Gerindra mengatakan pihaknya tidak setuju kotak suara kardus dipakai di Pemilu 2019, melainkan ingin transparan seperti akuarium.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News