Infotainment Dongkrak Angka Perceraian

Infotainment Dongkrak Angka Perceraian
Infotainment Dongkrak Angka Perceraian
Lebih lanjut Surya menjelaskan, kehidupan rumah tangga artis yang ditayangkan secara gencar oleh media infotainment menciptakan anggapan buruk bagi kalangan pasangan muda. “Seolah-olah bongkar pasang suami-istri sesuatu yang lumrah, perselingkuhan pun seolah-olah bukan lagi aib, bahkan ada kecenderungan menjadi kebanggaan. Mengganggu isteri atau suami orang dianggap hal yang manusiawi,” beber Surya.

Dalam kesempatan yang sama, Surya banyak menguraikan pandangannya mengenai tayangan infotainment dilihat dari aspek ajaran Islam. Dia mendukung sikap Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumsel yang menyatakan infotainment haram. “Kemarin saya ke Sumut, MUI Sumut juga menyatakan mendukung sikap bahwa tayangan infotainment haram,” ujar Surya. Namun dia tegaskan, infotainment yang haram adalah infotainment yang mengandung ghibah, yakni membicarakan aib orang atau menggunjing.

Wasekjen DPP PPP, Mursyidah Thahir yang hadir sebagai pembicara di diskusi itu menyebutkan data yang dikutip dari Departemen Komunikasi dan Informatika. Dikatakan, 30 persen tayangan TV berisi sinetron dan infotainment. “Yang 39 persen berisi iklan, sementara tayangan yang berisi pendidikan hanya 0,07 persen atau kurang dari 1 persen,” cetusnya. (sam/jpnn)

JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Surya Dharma Ali mensinyalir, tayangan infotainment berdampak pada melonjaknya angka perceraian di Indonesia


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News