Keliling Pretoria yang Tak Lagi Ramai

Keliling Pretoria yang Tak Lagi Ramai
DAMAI - Salah satu sudut Pretoria setelah tak lagi menjadi host pertandingan. Anak-anak tampak bermain bola dengan santai di Emerald Street Park. Foto: Yuyung Abdi/Jawa Pos.
SETELAH tak lagi menjadi host pertandingan piala dunia, Kota Pretoria terlihat lengang. Tak ada lagi tiupan vuvuzela di jalan-jalan, dan tak ada lagi gerombolan suporter yang berjalan sambil berteriak-teriak menuju ke Stadion Loftus Versfeld.

Itulah pemandangan yang saya saksikan Minggu (4/7) siang hingga sore lalu, ketika saya mengelilingi kota tersebut. Suasana jalanan di dalam kota yang macet, tak ada lagi, seperti yang pernah saya rasakan saat sedang ada pertandingan di kota itu. Jika di Stadion Loftus Versfeld ada pertandingan, maka jalan-jalan yang bersinggungan dengan arah ke stadion, ditutup total. Kendaraan  tak ada yang boleh melintas. Yang boleh melintas hanya bus-bus yang khusus mengangkut penonton dari tempat parkir mobil menuju ke stadion.

Siang itu sebenarnya saya ingin mampir ke Stadion Loftus Versfeld. Saya ingin tahu, bagaimana suasana di sana, ketika sudah tak dipakai lagi untuk pertandingan. Tapi, keinginan saya itu tak bisa terwujud. Sebab, begitu mobil yang saya tumpangi akan masuk ke jalan menuju ke stadion (kira-kira 2 kilometer menuju stadion), ternyata aksesnya ditutup. Di sana masih ada beberapa polisi yang berjaga-jaga.

Salah seorang dari polisi itu mengatakan, meski tak ada pertandingan, stadion yang bisa menampung 45 ribu penonton itu masih dinyatakan tertutup untuk umum. Hanya orang-orang dengan izin khusus yang boleh masuk. Ini sama seperti kondisi di Stadion Mbombela, Nelspruit. Sebelum ke Loftus, saya sempat ke Mbombela. Kedua stadion itu sama-sama tak lagi dipakai sebagai venue host pertandingan.

SETELAH tak lagi menjadi host pertandingan piala dunia, Kota Pretoria terlihat lengang. Tak ada lagi tiupan vuvuzela di jalan-jalan, dan tak ada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News