Museum Holocaust

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Museum Holocaust
Kamp Konsentrasi NAZI di Auschwitz, Polandia. Foto: Antoni/JPNN.com

Namun, kekejaman yang dilakukan oleh Yahudi Israel terhadap bangsa Palestina juga tidak boleh dibiarkan terus-menerus terjadi.

Holocaust menjadi salah satu peristiwa pembunuhan berencana yang paling kontroversial. Pemimpin Nazi, Adolf Hitler, memprakarsai sebuah proyek pembunuhan berencana terhadap ras Yahudi. Proyek ini dinamai ‘’Final Solution’’, solusi terakhir.

Melalui Solusi Terakhir Hitler menyalurkan kebenciannya yang sangat mendalam terhadap ras Yahudi, dengan mengumpulkan mereka ke dalam kamp-kamp kerja paksa, dan menggiring mereka ke dalam ‘’gas chamber’’ rumah-rumah gas beracun.

Tujuan final dari program Hitler adalah menghabisi ras Yahudi dari muka bumi.

Hitler adalah seorang ultra-nasionalis radikal yang percaya bahwa ras Aria Jerman adalah terbaik di dunia. Karena ini Bangsa Aria harus menjadi penguasa dunia. Petualangan untuk menguasai dunia dimulai Hitler dari Eropa. Dengan menguasai Eropa maka Jerman akan menguasai jantung dunia.

Bersamaan dengan eksperimen militer itu Nazi Jerman juga melakukan rekayasa sosial untuk menciptakan ras Aria sebagai ras unggul dunia, dan menghilangkan ras lain yang inferior yang bisa mencemari kemurnian dan keunggulan ras Aria.

Sasaran utama Hitler adalah ras Yahudi yang dianggapnya paling rendah di dunia yang bisa mencemari keunggulan Aria.

Ras Aria harus dijaga kemurniannya sebersih mungkin. Tidak boleh ada setetes pun aliran darah ras lain, terutama ras Yahudi. Solusi yang dipilih Hitler adalah membunuh sampai habis, tumpas kelor, semua orang Yahudi yang ada di Eropa harus dihilangkan.

Ketika berdiri museum Holocaust di Tondano, beberapa organisasi Islam Indonesia melakukan protes.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News