Tarif KRL Diusulkan Naik 62 Persen

Tarif KRL Diusulkan Naik 62 Persen
Tarif KRL Diusulkan Naik 62 Persen
Peneliti dari Puslitbang Kementerian Perhubungan, Bahal M L Gaol mengatakan, pihaknya sudah melakukan survey terhadap penumpang kereta api kelas ekonomi dengan jumlah responden mencapai 7518 orang. "Berdasarkan survey ability to pay(ATP) dan wilingness to pay (WTP) dihasilkan kesimpulan mayoritas masyarakat pengguna KA ekonomi tidak keberatan dengan kenaikan tarif demi peningkatan pelayanan KA yang lebih baik," ungkapnya.

Survei dilakukan melalui wawancara secara langsung di stasiun dan di atas KA ekonomi antar kota maupun KA ekonomi perkotaan pada 17 Februari - 14 Maret 2010. Namun begitu, responden meminta kenaikan tarif tersebut harus benar benar diimbangi dengan peningkatan pelayanan baik kenyamanan maupun keamanan. "Jika tarif KA ekonomi resmi dinaikkan, manajemen PT. KA harusnya meningkatkan pelayanan kepada penumpang," tegasnya.

Menurut Bahal, sebenarnya dalam rangka meningkatkan pelayanan KA ekonomi terdapat dua pilihan yaitu menaikan dana subsidi Public Service Obligation (PSO) atau menaikan tarif. "Pilihan sementara adalah pada usulan kebijakan tarif, sebab usulan dana PSO tahun 2010 tidak mengalami kenaikan atau sama dengan dengan alokasi PSO tahun 2009 lalu yaitu sekitar 535 miliar," tambahnya.

Sementara itu, Direktur Lalu lintas dan Angkutan Kereta Api, Ditjen Perkeretaapian, Kemenhub, Asril Syafei menerangkan, sejak tahun 2002 tarif KA kelas ekonomi ini belum pernah mengalami kenaikan. Padahal, akibat inflasi bertahun-tahun telah terjadi kenaikan komponen biaya KA tiap tahunnya. "Opsi yang paling mungkin ya menaikkan tarif," jelasnya. (wir)

JAKARTA -- PT Kereta Api (Persero) meminta harga tiket kereta rel listrik (KRL) disesuaikan jika tarif dasar listrik (TDL) untuk traksi dinaikkan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News