Terkecoh Ramalan Cuaca

Catatan Dani Nur Subagiyo, Durban

Terkecoh Ramalan Cuaca
KANO - Di Durban yang hangat, aktivitas berolahraga kano di waktu pagi pun biasa terlihat di pantainya. Foto: Yuyung Abdi/Jawa Pos.
SEBELAS hari sudah saya berkutat di Johannesburg. Kemarin (16/6), saya berkesempatan menjajal medan baru. Saya akan pergi ke Durban untuk menonton bentrok Spanyol versus Swiss di Stadion Durban (Stadion Moses Mabhida). Lima jam sebelum kickoff, saya sudah bertolak dari Bandara Oliver Reginald (OR) Tambo di Johannesburg menuju ke Bandara King Shaka di Durban.

Berhubung hanya dua hari berada di Durban, saya merasa hanya perlu membawa satu tas. Itu pun isinya sangat berat, karena selain laptop dan kamera, juga berisi pakaian tebal, khususnya jaket. Ya, mengacu program ramalan cuaca di televisi lokal, cuaca di Durban diprediksi akan sangat dingin. Yakni, sepuluh derajat Celcius atau empat dejarat Celcius lebih dingin dibandingkan sehari sebelumnya (15/6).

Sejak awal pekan ini, cuaca di Johannesburg sangat dingin dan diiringi hembusan angin kencang. Siang hari saja suhu udara berada di kisaran lima derajat Celcius. Pagi hari? Bisa nol derajat Celcius. Belum lagi di Cape Town yang sebagian kawasannya sudah tertutup salju.

Dari ramalan cuaca di televisi, Durban sekaligus diprediksi bakal turun hujan. Karena itu, selain menyiapkan beberapa pakaian tebal dan hangat, saya membeli syal dan sarung tangan untuk berjaga-jaga.

SEBELAS hari sudah saya berkutat di Johannesburg. Kemarin (16/6), saya berkesempatan menjajal medan baru. Saya akan pergi ke Durban untuk menonton

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News