Tren Obat Palsu Meningkat saat Pandemi Covid-19, Awas Jangan Salah Pilih!

Tren Obat Palsu Meningkat saat Pandemi Covid-19, Awas Jangan Salah Pilih!
Tren industri farmasi memicu peningkatan modus penjualan obat palsu. Foto: Jovee

jpnn.com, JAKARTA - Industri farmasi menunjukkan peningkatan selama pandemi Covid-19, salah satunya karena gaya hidup masyarakat yang berubah.

Masyarakat lebih memilih makanan sehat dan mengonsumsi vitamin selama pandemi berlangsung.

Berdasarkan riset dari Nielsen (2020) Race Against Covid-19: A Deep Dive on how Indonesian Consumers are Reacting to the Virus menunjukkan bahwa 44 persen konsumen Indonesia lebih sering mengonsumsi produk kesehatan. 

Selain itu, 37 persen konsumsi produk vitamin meningkat signifikan, dan sisanya diketahui bahwa terdapat peningkatan belanja produk vitamin dan obat. 

Angka itu menunjukkan kebutuhan masyarakat terhadap produk kesehatan meningkat. 

CEO Jovee Natali Ardianto mengatakan efek tingginya konsumsi vitamin dan suplemen banyaknya penjual musiman. 

Mereka menjadi produsen obat yang belum tentu terjamin keaslian dan kualitasnya. 

"Masyarakat yang membeli vitamin dan suplemen kesehatan ke penjual yang belum pasti keasliannya akan sangat berisiko, karena masyarakat tak tahu apakah produk yang dibelinya apakah asli dan layak dikonsumsi," beber Natalia dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (28/1). 

Tren industri farmasi memicu peningkatan modus penjualan obat palsu. Awas jangan salah pilih!

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News